Desa Hits Dibali

Desa Tabanan

Jatiluwih


Jatiluwih adalah sebuah daerah pertanian dan kawasan wisata yang terletak di dataran tinggi di Kabupaten Tabanan, Bali, Indonesia. Daerah ini terkenal karena pemandangan sawah terasering yang indah dan menjadi salah satu destinasi wisata alam yang populer di Bali.

Berikut adalah beberapa informasi tentang Jatiluwih:

1.Pemandangan Sawah Terasering: Jatiluwih terkenal karena pemandangan sawah teraseringnya yang menakjubkan. Sawah-sawah ini terbentang di lereng gunung dan diatur dalam bentuk teras-teras, menciptakan panorama yang memukau dengan gradasi warna hijau yang indah. Pemandangan alam ini merupakan contoh luar biasa dari pertanian berteras yang dilakukan oleh masyarakat Bali selama berabad-abad.

2.Warisan UNESCO: Pada tahun 2012, Jatiluwih diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO berkat keindahan alam dan nilai budaya pertaniannya yang penting bagi masyarakat setempat.

3.Aktivitas Wisata: Di Jatiluwih, Anda dapat menikmati berbagai aktivitas wisata alam. Salah satu kegiatan yang populer adalah trekking atau berjalan-jalan menyusuri jalur-jalur teras sawah untuk menikmati keindahan alamnya. Selain itu, Anda juga dapat menyaksikan petani lokal yang bekerja di ladang mereka dan memahami cara tradisional pertanian yang digunakan.

4.Restoran dan Warung: Di sekitar Jatiluwih, Anda akan menemukan restoran dan warung yang menawarkan hidangan khas Bali dan masakan Indonesia. Sambil menikmati makanan, Anda bisa menikmati pemandangan sawah yang menakjubkan.

5.Keindahan Alam dan Udara Segar: Jatiluwih menawarkan udara segar dan udara pegunungan yang nyaman. Selain itu, keindahan alam dan ketenangan daerah ini membuatnya menjadi tempat yang ideal untuk bersantai dan menikmati momen yang tenang.

Jatiluwih adalah destinasi wisata yang ideal bagi para pencinta alam, fotografer, dan siapa pun yang mencari pengalaman damai dan indah di Bali. Penting untuk diingat bahwa daerah ini merupakan tempat pertanian dan alam, sehingga diharapkan pengunjung untuk menghormati lingkungan dan budaya setempat saat berkunjung ke Jatiluwih.

Air Terjun Yeh Hoo

  

Air terjun Yeh Hoo adalah wajah lain dari Jatiluwih. Air Terjun tersembunyi di balik rimbunnya tegalan, lokasi ini sangat cocok untuk Anda berelaksasi, dan selfie sambil menikmati segar air dan pemandangan dari air terjun satu ini. 

Air terjun Yeh Ho ini terletak di sekitar hamparan sawah indah dan berada di atas ketinggian 700 meter di atas permukaan laut dan berdekatan pula dengan gunung Batukaru. Karena berdekatan dengan gunung, maka suasana di tempat ini serasa sangat indah, sejuk, tenang dan membuat Anda akan betah berlama-lama di sini.

Bendungan Yeh Aya


Bendungan Yeh Aya adalah sebuah bendungan yang terletak di wilayah Jatiluwih, Bali, Indonesia. Bendungan ini berfungsi untuk menyimpan air dan mengairi sawah-sawah di sekitar Jatiluwih, yang merupakan salah satu daerah pertanian penting di Bali.

Berikut beberapa informasi mengenai Bendungan Yeh Aya di Jatiluwih:

1.Irigasi dan Pertanian: Bendungan Yeh Aya memiliki peran kunci dalam menyediakan pasokan air yang mencukupi untuk irigasi sawah-sawah di wilayah Jatiluwih. Air yang disimpan di bendungan ini digunakan untuk mengairi pertanian dan ladang petani setempat, yang menciptakan kebun padi yang indah dan terasering yang menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan.

2.Pemandangan Alam: Selain menjadi bagian penting dari sistem irigasi, Bendungan Yeh Aya juga menawarkan pemandangan alam yang menarik. Di sekitar bendungan, Anda dapat menikmati panorama indah dari sawah-sawah terasering, perbukitan hijau, dan alam sekitarnya.

3.Tempat Wisata: Selain menjadi objek vital bagi pertanian, Bendungan Yeh Aya juga menjadi tempat wisata yang populer di Jatiluwih. Pengunjung dapat berjalan-jalan di sekitar bendungan, menikmati pemandangan, dan bersantai di area sekitarnya.

4.Konservasi dan Ekosistem: Bendungan ini juga memiliki peran dalam konservasi dan pengelolaan ekosistem. Pengaturan irigasi yang baik membantu menjaga keseimbangan ekosistem di daerah ini, memastikan kesuburan tanah, dan menjaga kelimpahan sumber daya alam.

Bendungan Yeh Aya menambah daya tarik Jatiluwih sebagai destinasi wisata alam yang menakjubkan di Bali. Jika Anda berkunjung ke Jatiluwih, singgahlah di Bendungan Yeh Aya untuk menikmati pemandangan indah dan memahami peran pentingnya dalam pertanian dan kehidupan masyarakat setempat.

Ini adalah cuplikan keindahan jatiluwih dari tiktok balikami :

@balikami.com Menikmati keindahan alam di Jatiluwih #jatiluwihbali #jatiluwih #tabanan #tabananbali #balikami #balikamicom ♬ Water Sound by Balikami.com - balikami.com


Desa Bangli

Penglipuran


Desa Penglipuran adalah sebuah desa tradisional yang terletak di Kabupaten Bangli, Bali, Indonesia. Desa ini terkenal karena mempertahankan keaslian dan keunikan arsitektur serta budaya tradisional Bali. Penglipuran sering dijuluki sebagai "Desa Adat" karena tetap memegang teguh tradisi dan tata nilai adat Bali dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah beberapa informasi tentang Desa Penglipuran:

1.Arsitektur Tradisional: Salah satu daya tarik utama Desa Penglipuran adalah arsitektur rumah tradisionalnya. Setiap rumah di desa ini dibangun dengan desain yang khas, termasuk struktur rumah, gerbang, dan taman dengan batu-batu alam. Rumah-rumah tersebut diatur rapi dengan jarak yang seragam, menciptakan pemandangan yang indah dan teratur di sepanjang jalan-jalan desa.

2.Kebersihan dan Keindahan: Desa Penglipuran dikenal sebagai salah satu desa terbersih di Bali. Warga desa secara kolektif menjaga kebersihan lingkungan dan area sekitar, yang berkontribusi pada keindahan dan ketertiban desa ini.

3.Adat dan Budaya: Di Desa Penglipuran, tradisi dan adat Bali masih dijaga dengan ketat. Warga desa berpartisipasi dalam upacara-upacara adat, seperti upacara keagamaan dan perayaan hari raya Hindu. Pakaian adat Bali juga sering dipakai dalam acara-acara khusus.

4.Pariwisata: Seiring dengan popularitasnya sebagai desa tradisional yang menarik, Penglipuran telah menjadi tujuan wisata populer di Bali. Banyak wisatawan yang datang ke desa ini untuk menyaksikan kehidupan masyarakat adat Bali yang autentik dan menikmati suasana pedesaan yang tenang.

5.Pelestarian Budaya: Warga desa sangat berkomitmen untuk melestarikan budaya dan adat Bali agar tetap hidup dan berkembang. Desa Penglipuran juga telah menjadi contoh bagi desa-desa lain di Bali dan mendapatkan pengakuan atas upayanya dalam melestarikan budaya.


Fakta menarik tentang Desa Penglipuran :

1. Dinobatkan menjadi salah satu desa terbersih di dunia

Tahukah kalian?, ada tiga desa yang dinobatkan sebagai desa terbersih di dunia? Nah, Desa Penglipuran Bali adalah satu di antaranya. Berkat kebersihan dan kerapiannya, desa wisata yang terletak di Bangli ini juga berhasil menyabet beberapa penghargaan diantaranya Kalpataru, ISTA (Indonesia Sustainable Tourism Award) pada tahun 2017, dan yang terbaru, destinasi ini masuk dalam Sustainable Destinations Top 100 versi Green Destinations Foundation. Wah, berprestasi sekali ya desa ini.

2. Tata letak desa yang berkonsep Tri Mandala

Sebagai desa adat yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai luhur nenek moyang, tata ruang Desa Penglipuran pun mengusung patokan adat yang sudah turun temurun.  Ya, desa ini dibangun dengan Konsep Tri Mandala, di mana tata ruang desa dibagi menjadi tiga wilayah yakni Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala. 

Pembagian wilayah tersebut diurutkan dari wilayah paling utara hingga paling selatan. Di wilayah utara, ada Utama Mandala. Wilayah ini merupakan tempat suci atau tempat para dewa. Di sini pula lah tempat beribadah didirikan. Di bagian tengah, ada zona yang disebut sebagai Madya Mandala. Zona tengah merupakan pemukiman penduduk, di mana rumah-rumah penduduk dibangun berbanjar di sepanjang jalan utama. Sedangkan,  wilayah paling selatan disebut dengan Nista Mandala. Tempat ini adalah zona khusus untuk pemakaman penduduk.

3. Hutan Bambu yang melindungi desa

Di Desa Penglipuran akan semakin bertambah ketika kalian menyusuri hutan bambu yang luasnya mencapai 45 hektare atau sekitar 40 persen dari luas keseluruhan Desa Penglipuran. Hutan bambu yang mengelilingi desa ini terus dijaga dan dilestarikan sampai saat ini sebagai bentuk pelestarian warisan dari para leluhur dan wujud nyata dalam  menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. Masyarakat setempat juga percaya, bahwa hutan bambu ini adalah bagian dari awal sejarah keberadaan mereka. Selain itu, hutan bambu ini juga  bukan hanya berfungsi untuk memperindah saja, namun juga memiliki fungsi sebagai kawasan resapan air. Itulah mengapa, hutan bambu ini juga kerap disebut sebagai hutan pelindung desa.

4. Sajian kuliner unik loloh cemcem dan tipat cantok

Liburan kalian belum lengkap jika belum mencoba kuliner khas dari destinasi yang Sobat Pesona kunjungi. Nah, di Desa Penglipuran juga ada kuliner unik yang wajib untuk dicoba namanya adalah loloh cemcem dan tipat cantok. Loloh cemcem merupakan minuman khas yang terbuat dari daun cemcem atau daun kloncing yang berkhasiat untuk melancarkan pencernaan. Minuman ini juga dibuat secara tradisional dan dijamin tidak menggunakan pengawet atau pemanis buatan. Untuk makanan, Desa Penglipuran memiliki satu menu andalan yakni tipat cantok. Kudapan yang satu ini merupakan makanan berat yang terdiri dari ketupat dan sayuran rebus yang kemudian disajikan bersama dengan bumbu kacang.

5. Memiliki Ritual keagamaan yang terus dilakukan di pura luhur penglipuran

Seperti desa adat lainnya di Bali, Desa Penglipuran juga memiliki ritual keagamaan yang terus dijalankan hingga saat ini. Salah satu ritual besarnya adalah Ngusaba yang biasa dilakukan untuk menyambut Hari Raya Nyepi. Selain itu, setiap 15 hari sekali, masyarakat di sana juga akan datang ke Pura Penataran untuk bersembahyang. Ritual ini terus dilakukan karena sudah diajarkan oleh para tetua adat dan merupakan ajaran yang diwariskan oleh para leluhur. 

6. Penglipuran village festival

Pesona lain yang ditawarkan oleh Desa Penglipuran adalah sebuah festival budaya yang disebut Penglipuran Village Festival. Acara ini biasanya diselenggarakan di akhir tahun dengan rangkaian kegiatan yang beragam, mulai dari parade pakaian adat Bali, Barong Ngelawang, parade seni budaya, dan berbagai lomba lainnya. Setiap agenda ini diadakan, biasanya jumlah wisatawan akan membludak untuk menyaksikan berbagai kegiatan yang memamerkan seni dan budaya khas Bali.

Penting untuk diingat bahwa saat mengunjungi Desa Penglipuran, wisatawan harus menghormati adat dan budaya setempat, termasuk berpakaian sopan dan mematuhi aturan yang berlaku. Hal ini penting untuk menjaga keberlanjutan dan keutuhan tradisi serta kesucian desa adat ini.

Ini adalah cuplikan keasrian dari desa penglipuran yang kami dapatkan dari tiktok balikami :

@balikami.com Salah satu Desa terbersih di dunia ada di Bali #desapenglipuran #bangli #bali #balikami ♬ suara asli - Jalidoey


Desa Karangasem

Tenganan 


Desa Tenganan adalah sebuah desa tradisional yang terletak di wilayah Karangasem, Bali, Indonesia. Desa ini terkenal sebagai salah satu desa Bali Aga, yang merupakan desa-desa kuno yang memiliki kebudayaan dan tradisi yang berbeda dengan mayoritas masyarakat Bali. Desa Tenganan juga dikenal dengan sebutan "Desa Bali Asli" karena tetap mempertahankan keaslian tradisi dan adat istiadatnya.

Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Desa Tenganan:

1.Desa Bali Aga: Desa Tenganan adalah salah satu dari empat desa Bali Aga di Bali. Bali Aga adalah masyarakat asli Bali yang memiliki kebudayaan yang khas sebelum pengaruh Hindu datang ke pulau ini.

2.Arsitektur Khas: Desa Tenganan memiliki arsitektur tradisional Bali Aga yang khas, termasuk rumah-rumah panggung berdinding anyaman bambu dan tikar lantai dari anyaman daun lontar.

3.Tenun Geringsing: Desa Tenganan terkenal karena tenunan khasnya yang disebut "Geringsing". Geringsing adalah kain anyaman yang rumit dan dihargai tinggi karena motif dan kesulitan pembuatannya. Kain ini dianggap memiliki nilai spiritual dan digunakan dalam upacara-upacara adat.

4.Perang Pandan: Salah satu atraksi unik di Desa Tenganan adalah "Perang Pandan" atau "Mekare-kare". Ini adalah ritual adat di mana para pria muda dari desa bertarung satu sama lain dengan batang pandan yang tajam. Ritual ini menandai kematangan dan keberanian mereka.

5.Keaslian Budaya: Desa Tenganan sangat berusaha mempertahankan keaslian budaya dan tradisinya. Masyarakatnya memegang teguh adat-istiadat dan merayakan festival-festival adat yang diwariskan secara turun-temurun.

6.Upacara Ngusaba Sambah: Upacara Ngusaba Sambah adalah salah satu perayaan paling penting di Desa Tenganan. Upacara ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada para leluhur dan dewa-dewi.

7.Akses yang Terbatas: Untuk mempertahankan keaslian dan menjaga nilai budayanya, akses ke Desa Tenganan dibatasi bagi kendaraan dari luar. Pengunjung dapat masuk desa dengan berjalan kaki melalui pintu gerbang utama.

Kunjungan ke Desa Tenganan adalah pengalaman yang unik karena Anda dapat melihat bagaimana masyarakat Bali Asli menjaga kebudayaan mereka yang kaya dan unik dari zaman dahulu. Jika Anda ingin merasakan atmosfer budaya dan tradisi kuno Bali, Desa Tenganan adalah tempat yang layak untuk dikunjungi.

Kisah Desa Tenganan berakar dari sejarah kuno pulau Bali. Desa ini dianggap sebagai salah satu desa Bali Aga, yang merupakan masyarakat asli Bali sebelum pengaruh agama Hindu datang ke pulau ini dari Jawa sekitar abad ke-11 Masehi. Desa Tenganan telah ada sejak ribuan tahun lalu, menjadikannya salah satu desa tertua di Bali.

Salah satu kisah yang terkenal dalam sejarah Desa Tenganan adalah tentang asal usulnya yang unik dan misterius. Konon, Desa Tenganan didirikan oleh dua orang sakti bernama Empu Kuturan dan Empu Baradah. Empu Kuturan adalah seorang pendeta Hindu dari Jawa yang datang ke Bali untuk menyebarkan agama Hindu. Di sisi lain, Empu Baradah adalah seorang pendeta dari suku Bali Aga yang sudah ada sejak sebelum masa kedatangan Hindu.

Ketika Empu Kuturan tiba di pulau Bali, ia bertemu dengan Empu Baradah. Keduanya kemudian menyadari bahwa mereka memiliki tujuan yang sama, yaitu menyebarkan ajaran agama Hindu dan menciptakan kesatuan di antara masyarakat di pulau ini. Mereka sepakat untuk bersama-sama mendirikan sebuah desa yang mencerminkan kerukunan dan perdamaian antara kedua tradisi agama tersebut.

Akhirnya, Empu Kuturan dan Empu Baradah bersama-sama mendirikan Desa Tenganan dengan prinsip-prinsip harmoni dan toleransi agama. Desa ini dihuni oleh orang-orang Bali Aga yang mempertahankan kebudayaan dan tradisi asli mereka, serta orang-orang dari luar desa yang mengikuti ajaran agama Hindu yang dibawa oleh Empu Kuturan.

Hingga saat ini, Desa Tenganan tetap menjadi simbol perdamaian dan kerukunan antara kedua tradisi agama di Bali. Masyarakatnya dengan bangga menjaga keaslian budaya dan adat istiadat mereka, termasuk seni tenun Geringsing yang sangat dihargai dan menjadi simbol identitas desa.

Di tengah perkembangan dan modernisasi Bali, Desa Tenganan berusaha keras untuk mempertahankan warisan budaya dan spiritualnya. Kisah tentang bagaimana desa ini didirikan dan bagaimana masyarakatnya hidup dalam harmoni selama berabad-abad menjadi bagian penting dari identitas dan nilai-nilai desa ini. Kisah ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga dan merayakan keanekaragaman budaya dan agama di pulau Bali yang indah ini.

Kunjungan ke Desa Tenganan adalah pengalaman yang unik karena Anda dapat melihat bagaimana masyarakat Bali Asli menjaga kebudayaan mereka yang kaya dan unik dari zaman dahulu. Jika Anda ingin merasakan atmosfer budaya dan tradisi kuno Bali datanglah ke Desa Tenganan Ini


Ini Adalah Cuplikan Desa Tenganan yang kami dapatkan dari tiktok Balikami :

@balikami.com Desa Tenganan dikenal sebagai desa di bali yang masih menjalankan kebudayaan dan adat istiadat desa Bali Aga ( pra Hindu ) atau bali kuno.   Terletak di Kecamatan Manggis, Karangasem sekitar 65 km dari Kota Denpasar. Daya tarik di Desa Tenganan salah satunya tradisi ritual Mekaré-karé atau yang lebih dikenal dengan perang pandan. Keunikan lain yang dimiliki oleh Desa Tenganan yang tidak dimiliki oleh daerah lainya di Bali bahkan di Indonesia adalah kerajinan tenun double ikat kain Gringsing yang pembuatannya perlu waktu 3 tahun. Biaya HTM : 20.000 Paket Tour : 250.000 (opsional) Lokasi Desa Tenganan, Manggis, Karangasem Google Maps : Tenganan Pegerinsingan Village #desatenganan #tengananpegeringsingan #manggiskarangasem #balikamicom #flightscheduletv #jadwalpenerbanganairport #jadwalpenerbangan ♬ Balinese Traditional Music Rindik Bali Tlaga Sari Pedungan (Acoustic) - Miracle777 Music





Posting Komentar

0 Komentar

Desa Hits Dibali
Pantai hits di Bali
Wisata Di Bali